Pengertian Listrik

PENGERTIAN LISTRIK


Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh ..

Pengertian listrik jika diuraikan secara mendalam. itu, jujur aja menurut saya sih cukup ribet yah. Soalnya segala bawa bawa atom segala. Gatau deh tuh, atomnya mau di apain :D
Hehe, .. Bercanda ko'. Saya sendiri juga soalnya bukan orang kimia. Jadi, disini saya mau ngejelasin tentang listrik yang sejelas jelas nya sebisa saya. Saya usahakan deh, semua kata katanya mudah dipahami :)

Listrik itu menurut saya yah. di ibaratkan seperti orang. Ada yang tinggi, ada yang pendek. ada yang boncel, ada yang tinggi, keker, wah perfect deh. ada juga yang pendek, sakit sakitan mulu, di tinggal keluarganya, .. wah, kasian deh. ckckck. ..

Nah terus apa hubungannya orang tadi sama listrik ? Ga ada sih. hehe, .. ini kan cuma ibarat :D

Jadi gini. di listrik itu. ada yang namanya :

  1. Tegangan.
  2. Arus.
  3. Resistansi.
Nah, sekarang saya bahas dulu yang nomer 1.

TEGANGAN
Nah. kita balik lagi deh ke "orang". Orang itu kan ada yang tinggi, pendek, cebol, kuntet, dsb. Nah tingginya "orang" itu. Seperti halnya tegangan di dalam listrik. Ada tegangan tinggi, dan ada juga tegangan rendah (Tapi belom pernah ada yang nyebut sih tegangan pendek). Tegangan itu, satuannya "Volt". Pernah denger kan ? Nah, Volt itu lambangnya "V".
Balik lagi ke "orang". Kalau tinggi pendeknya orang, itu pasti diukurnya pake satuan cm. Nah, tapi kalau tegangan, itu kita ngukurnya pake satuan Volt (V). Nah, rumus perhitungannya begini :
Keterangan :
V=Volt (Tegangan)
 I=Kuat Arus (Arus)
R=Resistansi (Tahanan)

ARUS
Tadi kan kalau di ibaratkan ke "orang". Tegangan itu kan tinggi nya orang. Sedangkan Arus, itu di ibaratkan "tenaganya" orang. Orang itu kan ada yang tenaganya lemah, ada yang tenaganya kuat, ada yang tenaganya sangat kuat, ada juga superman. Nah, kalau di listrik, Arus itu ada yang besar, ada yang kecil, ada yang sangat besar, ada yang sangat kecil. Arus listrik itu, satuannya "Ampere", simbolnya "I". Rumusnya, itu sama saja seperti rumus tegangan. tinggal dibalik saja.
Keterangan :
 I=Ampere (Arus)
V=Volt (Tegangan)
R=Resistansi (Tahanan)

RESISTANSI
Nah, tadi tegangan udah, Arus juga udah. bagaimana dengan resistansi ? Resistansi adalah tahanan. Satuannya "Ohm". Lambangnya "Ω". Sekarang kita balik lagi ke orang. Kalau di ibaratkan dengan orang, Resistansi itu adalah sesuatu yang menghambat orang tersebut. bisa aja temannya, orang tua nya, atau mungkin pacarnya. Nah, karena orang tersebut sudah di hambat, orang itu jadi memiliki tenaga yang sudah berkurang. Begitupun di listrik. Jika listrik yang memiliki tegangan dan arus yang tinggi, kemudian dia melewati suatu konduktor yang memiliki resistansi. maka otomatis listrik itu akan berkurang tenaganya, atau arusnya. Nah, perlu di ingat. Listrik yang melewati resistansi itu, arusnya yang berkurang. Sedangkan tegangan tetap/tidak berkurang. Rumus perhitungannya, sama dengan yang tadi. tinggal di balik balik saja.
Gimana, udah ada gambaran kan tentang listrik. eits, belom selesai sampai situ aja. Jadi, listrik itu seperti satu paket dari tegangan, arus, dan resistansi.
Nah, sekarang kita ke pembahasan selanjutnya. Yaitu tentang AC dan DC. AC itu nama panjangnya "Alternating Current". Sedangkan DC, nama panjangnya "Direct Current"

Apa itu DC ?

Dulu, saya juga masih belum begitu paham tentang DC. Cuman, semakin saya berguru sama mbah google, saya jadi agak mendapat pencerahan tentang apa itu listrik AC, Apa itu listrik DC. Oke, sekarang DC dulu ya.
Yang namanya listrik itu, dari waktu ke waktu pasti ada perubahan nilai, entah itu di tegangan ataupun arusnya. Nah, kalau di listrik DC, itu perubahannya tidak begitu terlihat. Sebenarnya jika listrik tidak digunakan, bisa jadi dari waktu ke waktu tidak terjadi perubahan. Kurang lebih gambaran grafiknya seperti ini.

Garis yang putus putus itu, tegangannya. Dari waktu yang paling pertama (0 sekon). Listrik memiliki tegangan 8 volt. Lalu 1 detik kemudian, tegangannya tetap 8 Volt. Lalu 2 detik kemudian tegangannya tetap 8 Volt. Dan seterusnya tegangan tetap 8 Volt. Seperti itulah listrik DC. Listrik DC bisa di temukan di batterai, Aki, Charger Hape. Adaptor, dll. intinya, Si tegangan itu tidak berubah. dia berubah kalau sumbernya sudah mulai menghilang. Contohnya batterai yang sebentar lagi mau habis. Atau Charger Hape yang di cabut dari steker.

Oh iya. ko' kalau di grafik hanya ada 1 garis saja ? sedangkan di batterai itu kan ada positif (+) dan ada negatif (-). Ap hubungannya sama grafik ?

Jadi begini. Di batterai itu, arti dari lambang positif itu adalah tegangan yang terbesar yang ada di batterai. Sedangkan arti dari lambang (-) itu adalah tegangan yang terkecil yang ada di batterai. Sedangkan di batterai itu kan umumnya hanya ada dua bagian yang ada listriknya. Jadi ga usah repot repot cari mana yang paling besar dan mana yang paling kecil. Ya orang cuma ada dua ko' :D .

Kita ambil contoh, batterai kotak. di batterai kotak itu tertulis 9Volt. Itu artinya tegangannya 9 Volt. Nah, kutub (+)nya, itu memiliki tegangan 9 volt. sedangkan kutub (-)nya, itu memiliki tegangan 0 Volt. Kan kalau jarak dari 0 ke 9 itu ada 9 angka kan ? maka jadilah dia, tegangan 9 Volt.
Contoh yang lainnya. Misalkan sebuah sumber DC kutub (+)nya memiliki tegangan 10 Volt, sedangkan kutub (-)nya memiliki tegangan 4 Volt. Nah, berarti tegangan dari kutub (+) ke kutub (-) adalah 6 Volt. Gimana ? Gampang kan ?

Nah, tapi bagaimana jika batterainya yang seperti ini ?

Nah, tau ga ini batterai apa ? yaps, ini adalah batterai mobil remote atau bahasa kerennya mah RC. Nah, kalau di batterai itu ada 3 kabel. Masing masing memiliki nilai tegangan yang berbeda. Kabel yang berwarna merah, memiliki tegangan 9,6 Volt. Kabel yang berwarna hitam, memiliki tegangan 0 Volt. Kabel yang berwarna biru, hehe, .. kalau kabel yang ini saya juga kurang tau tegangannya berapa. Kalau ga salah sih 7,2 Volt.

Jadi, Artinya begini. Besar tegangan dari kabel hitam ke kabel merah, itu adalah 9,6 Volt. Besar tegangan dari kabel hitam dengan kabel biru, adalah 7,2 Volt. Besar tegangan dari kabel biru dengan kabel hitam, adalah 2,4 Volt. hehe, gampang kan ?

Tapi bagaimana jika listriknya dari aki, atau adaptor ? ya perhitungan tegangannya sama saja.

Apa itu AC ?

Nah, sekarang ke pembahasan selanjutnya. Yaitu AC. Eits, .. AC yang ini bukan pendingin ruangan loh :p .
jika listrik AC, Dari waktu ke waktu tegangannya selalu bolak balik. gambaran grafiknya seperti ini
Nah, dari detik pertama, tegangan listrik kisaran 10 Volt. Lalu 4 detik kemudian.tegangan menjadi 0 Volt, lalu tegangannya menjadi 10 Volt lagi, lalu 0 Volt lagi. begitu seterusnya. Dan waktu yang di butuhkan listrik untuk merubah nilainya adalah stabil. Lalu bagaimana cara penghitungan tegangannya ?

Untuk pembahasan ini, sepertinya harus disimak baik baik, karena agak rumit nih. ada rumusnya :)

Nah, Nilai tegangan yang dimiliki si listrik, dengan multimeter akan berbeda nilainya. hal itu dikarenakan nilai tegangan yang gunakan si listrik tidak dapat dibaca oleh multimeter. Yang di baca oleh multimeter adalah tegangan Vrms. rumusnya yaitu:

Vpp adalah besar tegangan dari yang terbesar sampai yang terkecil. Nah, kalau di grafik besar tegangan terbesarnya 10,5 Volt. Tegangan terkecilnya 0 Volt. Jadi, Vpp nya adalah 10,5 Volt.

Jadi nilai tegangan yang sebenarnya di gunakan pada listrik AC adalah nilai tegangan Vrms. Atau nama lainnya Vac.

Nah, sobat pasti pernah liat dong, ada tulisan Vac di beberapa perangkat elektronik seperti TV, DVD, Kipas Angin, Kulkas, Dsb. biasanya tulisannya begini. "Operating Voltage 220Vac, 50/60Hz". Nah, itu artinya perangkat elektronik tersebut membutuhkan tegangan 220 Vac dengan frekuensi 50/60Hz untuk bisa beroperasi. Oh iya. maksud dari 50/60Hz itu apa ya ?

Nah, itu adalah frekuensi. Frekuensi itu adalah kecepatan listrik untuk bolak balik. Satuannya "Hz". Bukan km/jam ya ! :p

cara menghitungnya begini, waktu yang dibutuhkan si listrik dari dia berada di tegangan terbesarnya lalu turun ke tegangan terkecilnya lalu naik lagi ke tegangan terbesarnya, adalah berapa lama. Misalkan. jika di grafik waktu yang dibutuhkan adalah 4 detik. lalu masukan ke rumus. Rumusnya adalah :
Keterangan :
F= Frekuensi
t= Waktu

Nah, tinggal di itung deh. Oh iya. dalam menghitung, satuan t harus detik atau ngga sekon ;)

Okey, sekian artikel saya tentang listrik. kalau ada saran dan pertanyaan, silahkan koment. Semoga bermanfaat.




3 comments: